Apa itu if clause dalam English grammar? Umumnya, klausa ini berawalan “if” dan melibatkan suatu kondisi. Struktur ini penting dan memungkinkan Anda untuk menyatakan informasi, seperti possibility atau kemungkinan, harapan, serta syarat-syarat.
Tidak hanya membuat kalimat semakin dinamis, klausa if membuat kalimat lebih dinamis dan sesuai situasi. Mari pelajari lebih lanjut!
If Clause dalam Konteks Grammar
Ketika suatu hal memerlukan kondisi atau syarat tertentu, maka if clause adalah yang Anda gunakan. Seperti namanya, klausa ini berawalan “if” yang diikuti oleh pernyataan terkait kondisi yang harus terpenuhi agar hasil tertentu terjadi.
Hal ini juga berarti kalau if clause memungkinkan kita menghubungkan dua gagasan—satu untuk kondisinya (if clause) dan satu lagi menyatakan konsekuensi dari kondisi (main clause).
Mari kita lihat contoh berikut:
- If my father allowed me to study abroad (klausa kondisi), I would be the smartest in this city. (klausa konsekuensi).
Dalam kalimat di atas, kondisi “if father allowed me to study abroad” harus terpenuhi agar hasil “I would be the smartest in this city” terjadi. Tapi ini bukan satu-satunya tipe if clause.
Jenis-Jenis If Clause dan Contohnya
Pengertian if clause dalam bahasa Inggris masih terbagi menjadi beberapa kondisi, yaitu:
1. Zero Conditional
Kondisi ini menyatakan suatu fakta yang kebenarannya teruji secara ilmiah. Anda juga bisa menggunakannya untuk menyatakan kondisi umum.
-
- If you eat too much natrium, your body deals with water retention. (Kalau makan banyak garam, badanmu akan mengikat cairan tubuh.)
- If you don’t wear a mask outside, you inhale pollution. (Kalau kamu tidak pakai masker di luar, kamu akan menghirup polusi.)
- If you sign up to Fun English Course, you will master English faster. (Jika kamu daftar ke Fun English Course, kamu akan menguasai bahasa Inggris lebih cepat.)
2. First Conditional
Berbeda dari tipe sebelumnya first conditional ini menyebutkan suatu kemungkinan di masa depan. Kemungkinan tersebut berpotensi terjadi, bukan pengandaian yang tidak masuk akal.
- If he wins the ticket war, we’ll go to the concert. (Kalau dia menang war tiket, kita akan pergi ke konser itu.)
- If father finishes his work early, he will join us for dinner. (Kalau Ayah menyelesaikan pekerjaannya lebih awal, dia akan bergabung dengan kita untuk makan malam.)
3. Second Conditional
Sementara, apabila kondisinya berupa hipotesis saja dan tidak mungkin terjadi sekarang maupun di masa depan, maka Anda menggunakan tipe kedua atau second conditional.
- If he had more time, he would travel more. (Kalau punya waktu lebih banyak, dia akan lebih banyak bepergian.)
- If they won the lottery, they would buy a new house. (Jika mereka memenangkan lotere, mereka akan membeli rumah baru.)
4. Third Conditional
Tipe ini Anda gunakan untuk menyatakan situasi hipotesis juga, namun kejadiannya ada di masa lalu dan tidak pernah terjadi.
- If father allowed me to study abroad, I would be the smartest in this city. (Jika Ayah mengizinkanku kuliah di luar negeri, aku akan jadi yang terpandai di kota ini.)
- If you fed the cat with fancy dry food, it would win the contest. (Jika kamu memberi makan kucing itu dengan makanan kering yang mahal, ia akan menang kontes.)
5. Mixed Conditional
Seperti namanya, klausa if ini menggabungkan dua waktu berbeda—bisa masa kini dengan masa lalu atau masa lalu dengan masa kini. Bagaimana cara menggunakan if clause untuk kondisi masa lalu-masa kini? Rumus umumnya adalah if + past perfect, would + verb.
Contohnya:
- If she had not purchased Americano everyday, she would own a house now.
Contoh kalimat ini menggabungkan kondisi masa lalu “She had not purchased Americano everyday” dengan konsekuensi masa kini “own a house now”.
Sementara itu, urutannya agak berbeda dengan struktur kalimat if clause masa kini-masa lalu; if + simple past, would have + past participle.
Contohnya:
- If Susan had known it, she would not have asked.
Dari contoh kalimat ini, terlihat bahwa kondisi di masa kini berdampak pada masa lalu. “Susan had known it” merupakan kondisi masa kini. Sementara “would not have asked” adalah konsekuensi yang terjadi di masa lalu.
Kalau Anda ingin lebih mahir dan percaya diri berbahasa Inggris, FunEnglishCourse adalah tempatnya. Selain menawarkan kelas untuk berbagai tingkatan—dari pemula hingga profesional—kami juga pengajar-pengajar kami juga pakar dalam bidangnya.
Makanya, belajar di FunEnglishCoursea dalah cara tepat untuk mendalami topi seperti apa itu if clause sekaligus memahami English grammar dengan lebih baik. Daftar sekarang, yuk!