Perbedaan TOEFL dan TOEIC: Fokus Ujian, Format, Skor, & Kegunaan

perbedaan TOEFL dan TOEIC

Kebutuhan sertifikasi bahasa Inggris kini makin meningkat, sehingga memahami perbedaan TOEFL dan TOEIC jadi krusial agar Anda tidak salah pilih jalur. Keduanya adalah tes standar internasional, meski orientasinya berbeda: satu dominan di akademik, satunya lebih awam di dunia kerja.

Artikel ini memetakan fokus ujian, format dan durasi, sistem penilaian atau scoring, serta kegunaan untuk studi dan kerier. Kami hadirkan komparasi yang jelas, akurat, dan mudah dipahami. Bacaan ini meringkas poin-poin inti tentang perbedaan TOEFL dan TOEIC.

Tujuan & Konteks Penggunaan

TOEIC digunakan untuk apa saja

Secara sederhana, TOEFL “bernapas” akademik. Skor TOEFL lazim menjadi syarat untuk university admissions, beasiswa, hingga persyaratan visa belajar. Hal ini juga tidak lepas dari tugas dan sumber bacaan atau rekamannya yang meniru situasi kampus (kuliah, diskusi, artikel ilmiah). 

Sebaliknya, TOEIC ridancan untuk dunia kerja global. TOEIC digunakan untuk apa saja? Antara lain pemetaan kemampuan Listening dan Reading karyawan, rekrutmen dan promosi, sertifikasi pariwisata maupun perhotelan, layanan pelanggan, hingga operasi multinasional. 

Orientasi berbeda ini juga menjelaskan kenapa kampus cenderung meminta TOEFL, sementara korporasi lebih akrab dengan TOEIC.

Fokus Ujian & Keterampilan Diukur

TOEIC dan TOEFL apakah sama

TOEIC dan TOEFL apakah sama? Pada dasarnya, TOEFL iBT menilai empat keterampilan, yaitu Reading, Listening, Speaking, dan Writing. Semua materinya bernuansa kampus: artikel jurnal, potongan kuliah, diskusi dosen-mahasiswa, hingga tugas terpadu yang menggabungkan membaca, menulis, mendengar, dan berbicara.

Sementara TOEIC paling umum menguji Listening & Reading dalam satu sesi, dengan Speaking & Writing sebagai modul terpisah untuk kebutuhan komunikasi kerja. Jenis teks maupun audionya lebih “kantoran”: rapat singkat, memo, email bisnis, pengumuman bandara, atau layanan pelanggan. 

Intinya, TOEFL menguji kecakapan akademik lintas skill, sedangkan TOEIC memotret kesiapan berbahasa dalam skenario profesional.

Format & Durasi: Terintegrasi vs Tersegmentasi

perbedaan TOEFL dan TOEIC test

TOEFL iBT berlangsung sekitar 2-3 jam, sepenuhnya berbasis komputer atau online. Selain itu, jenis tes ini menonjolkan integrated tasks—misalnya membaca lalu mendengar sebelum menulis atau berbicara. 

Sementara itu, TOEIC Listening dan Reading terdiri dari dua bagian terpisah. Umumnya 45 menit untuk Listening dan 75 menit untuk Reading dalam satu sesi. TOEIC Speaking dan Writing, di sisi lain, adalah dua tes terpisah yang berbasis komputer. 

Inilah inti perbedaan TOEFL dan TOEIC test pada level format dan alur. Apabila TOEFL menguji lintas keterampilan secara terpadu, maka TOEIC menilai keterampilan spesifik melalui item-item yang jelas tersegmentasi dan langsung kontekstual kerja.

Skor & Cara Bacanya

perbedaan TOEFL dan TOEIC

Apabila skor tes adalah koordinat, maka kedua tes ini punya tujuan peta yang berbeda. TOEFL iBT memetakan kemampuan pada skala 0-120 (empat section masing-masing 0-30). Sementara itu, TOEIC Listening & Reading berada pada 10-990, dan TOEIC Speaking & Writing 0-200 –dilaporkan terpisah. 

Cara membacanya juga tergantung mandat lembaga. Universitas umumnya meminta ambang terpadu untuk kebutuhan akademik, sedangkan perusahaan menetapkan rentang TOEIC menurut fungsi kerja. Dalam TOEIC, peran client-facing biasanya menuntut listening atau speaking lebih tinggi daripada back-office. 

Intinya, jangan adu besar-besaran skor lintas test; tafsirkan dalam konteks tujuan karena desain TOEFL dan TOEIC memang berbeda.

Kegunaan Global & Validitas

perbedaan TOEFL dan TOEIC

TOEFL seakan “mata uang” di ranah akademik, yang diakui luas oleh universitas maupun lembaga beasiswa lintas negara, dari proses seleksi hingga penempatan kelas. 

Sementara di dunia profesional, perusahaan multinasional dan sektor layanan memakai TOEIC, terutama untuk rekrutmen, promosi, maupun pemetaan pelatihan bahasa di lingkungan kerja internasional. 

Kedua skor umumnya berlaku dua tahun, sejalan dengan asumsi bahwa kemampuan bahasa bisa berubah seiring waktu. Banyak institusi juga mensyaratkan verifikasi resmi (pengiriman skor langsung dari penyelenggara, atau kode institusi) guna mencegah klaim tidak valid. 

Apa pun yang Anda pilih, pastikan tes tersebut “nyambung” dengan tujuan: akademik berorientasi kampus, profesional berorientasi kinerja dan komunikasi kerja.

Pilih yang Sesuai Target

TOEFL dan TOEIC susah mana

Soal TOEFL dan TOEIC susah mana, jawabannya relatif: TOEFL menantang di tugas akademik terpadu, sementara TOEIC menuntut kecepatan-akurasi dalam skenario kantor. Kini Anda paham fokus, format, skor, dan kegunaan masing-masing. 

Butuh persiapan terarah? Fun English Course punya kelas pemula hingga profesional serta test preparation classbaik itu TOEFL, TOEIC, maupun IELTS. Daftar sekarang dan pilih jalur yang sesuai—berdasarkan perbedaan TOEFL dan TOEIC yang sudah Anda pahami.