Dalam pelajaran grammar, emphasizing adjectives tidak sering diajarkan secara langsung. Padahal, dalam bahasa Inggris, jenis ini hampir selalu dipakai untuk menambah penekanan, yaitu untuk memperkuat atau mempertegas pernyataan.
Berikut penjelasan mengenai pengertian emphasizing adjectives beserta contoh-contohnya.
Apa Itu Emphasizing Adjectives?

Juga disebut intensifying dan amplifying adjectives, emphasizing adjectives adalah adjective (kata sifat) yang menekankan pentingnya suatu noun (kata benda). Tidak seperti adjective biasa, adjective ini tidak menjelaskan ciri seperti “green” atau “tall”, tetapi berfokus pada penekanan.
Meskipun demikian, masih ada fungsi lain dari emphasizing adjective, tergantung jenis yang Anda pakai.
Sementara itu, emphasizing adjective wajib Anda tempatkan langsung sebelum noun yang ingin Anda beri penekanan. Adapun rumus dasarnya adalah:
[emphasizing adjective] + [noun]
Emphasizing adjective sendiri umumnya muncul dalam bentuk tulisan atau tuturan yang lebih formal atau ekspresif. Dalam komunikasi sehari-hari, orang cenderung memilih bentuk yang lebih ringkas dan simpel. Misalnya, daripada mengatakan, “That is Rudi’s own house,” Anda cukup bilang, “That is Rudi’s house.”
Satu catatan penting lainnya adalah bahwa adjective ini tidak bisa Anda gunakan bersama degree modifier seperti “very”, “quite”, atau “too. Oleh karena itu, tidak tepat jika Anda mengatakan “very utter mess”.
Selain itu, bentuk adjective ini tidak mengalami perubahan. Misalnya, “utter” tetap dalam bentuk dasar dan tidak menjadi “utters” atau “uttering”.
Contoh Emphasizing Adjectives

Berikut adalah beberapa emphasizing adjective yang sering digunakan beserta cara menggunakannya:
1. Own
Gunakan “own” untuk menunjukkan bahwa seseorang bertindak secara mandiri atau bahwa sesuatu merupakan milik eksklusif orang tersebut. Adjective ini berfungsi untuk menegaskan kepemilikan atau tanggung jawab.
Contohnya, pada kalimat “That is Rudi’s own house”, maksudnya adalah rumah itu bukan hasil pinjaman, bukan milik bersama, dan bukan milik orang lain. Dengan kata lain, rumah itu sepenuhnya milik Rudi.
|
Contoh |
Makna |
|
Febi bought her own car. |
Mobil tersebut bukan hasil pinjaman atau pemberian orang lain. |
|
Ismail made his own decision. |
Ismail bertindak tanpa pengaruh oleh lain. |
2. Very
Sementara itu, “very” mempertajam arti dari noun (kata benda) yang datang sesudahnya. Gunakan “very” untuk menunjukkan pentingnya atau ketepatan dari suatu noun.
Namun, jangan sampai salah menyamakannya dengan penggunaan “very” sebagai adverb (kata keterangan) yang memperkuat adjective, seperti pada frase “very tall” atau “very carefully”. Ketika noun langsung mengikuti “very”, maka jelas bahwa itu adalah emphasizing adjective.
|
Contoh |
Makna |
|
That was the very moment I knew. |
Waktu yang sudah ditetapkan. |
|
This is the very book I was looking for. |
Bukan sekadar buku yang mirip, melainkan tepat buku yang dicari-cari. |
3. Actual
Dalam membedakan kenyataan dari ekspektasi atau asumsi, gunakan emphasizing adjective “actual”. Artinya, Anda menegaskan bahwa sesuatu itu sungguh ada atau nyata, bukan sekadar dugaan.
|
Contoh |
Makna |
|
This is the actual contract we signed. |
Kontrak tersebut bukan hasil salinan. |
|
The actual cost was much lower than expected. |
Biaya tersebut mencerminkan apa yang sebenarnya terjadi. |
4. Mere
Adapun adjective “mere” menyatakan bahwa sesuatu tampak kecil atau sepele, tapi rupanya membawa pengaruh kuat. Inilah emphasizing adjective yang tepat apabila Anda hendak menekankan pentingnya sesuatu yang tampak remeh.
Meski demikian, jangan salah mengira penggunaan “mere” sebagai emphasizing adjective dengan descriptive adjective, karena dalam fungsi deskriptif, penekanannya jauh lebih lemah.
|
Contoh |
Makna |
|
The mere thought of it scares Hans. |
Sekadar memikirkan sesuatu sudah bisa menimbulkan ketakutan dalam diri Hans. |
|
A mere five minutes was all it took. |
Biarpun durasinya pendek, dampaknya tetap besar. |
5. Absolute
Kalau Anda ingin memperkuat secara retoris hal yang sedang Anda sampaikan, gunakan emphasizing adjective “absolute”. Penggunaan adjective ini memberi bobot lebih pada noun.
|
Contoh |
Makna |
|
The CEO had absolute control over the company. |
Wewenang CEO bersifat menyeluruh, bukan sebagian saja. |
|
We need absolute certainty before launching. |
Fokus pada kepastian total. |
6. Utter
Walaupun “utter” mirip dengan “absolute”, fokus penekanannya berbeda. Tanpa memahami perbedaan nuansanya, Anda akan kesulitan membedakan penggunaannya.
“Absolute” bersifat netral, sedangkan “utter” lebih condong ke situasi yang lebih dramatis. Maka dari itu, “utter” cocok Anda pasangkan dengan noun yang bernada emosional atau negatif.
|
Contoh |
Makna |
|
He felt utter despair. |
Bukan hanya kesedihan yang dirasakan, tetapi putus asa. |
|
That’s utter nonsense. |
Situasi atau ucapan yang tidak masuk akal. |
Emphasizing adjectives menunjukkan bahwa kata-kata yang terkesan sederhana bisa membawa dampak besar. Begitu juga dengan kursus bahasa Inggris yang tepat.
Fun English Course akan membimbing Anda dari tahap mengenali kata menjadi mampu menggunakannya dengan penuh percaya diri, baik di level beginner maupun intermediate. Hubungi kami sekarang untuk mendaftar dan segera belajar dari instruktur top!