Ingin Bekerja di Startup? Ini 6 Ciri Kandidat yang Dilirik Perusahaan

19 Desember 2022 / laskarseo

Masuk atau bekerja di startup kini menjadi pilihan yang banyak diminati oleh perusahaan baru. Hal tersebut dikarenakan terdapat beberapa perbedaan signifikan antara perusahaan startup dan konvensional. 

Sebagai contoh, antara perusahaan konvensional dan perusahaan startup memiliki perbedaan pada syarat yang harus dipenuhi dalam perekrutan karyawan.

Umumnya, untuk perusahaan konvensional menjadikan IPK sebagai gerbang utama sehingga tidak heran jika almamater jadi faktor pendukung. Sementara, untuk perusahaan startup justru tidak menjadikan IPK sebagai patokan. Untuk startup sendiri, terdapat beberapa kandidat dengan ciri berikut yang umumnya akan dilirik.

6 Ciri Kandidat yang Dilirik Perusahaan untuk Bisa Bekerja di Startup

Terdapat beberapa ciri kandidat yang dilirik perusahaan untuk bekerja di perusahaan rintisan atau startup. Kamu bisa memperhatikan beberapa ciri berikut untuk mendapatkan gambaran jika ingin bekerja di perusahaan startup.

Bisa Beradaptasi dengan Budaya Perusahaan

Sederhananya, jika kamu mengamati perusahaan konvensional di Indonesia, mereka tidak akan ambil pusing dengan kemampuan karyawan atau pegawainya dalam bersosialisasi bersama tim. 

Perusahaan konvensional akan jauh lebih mementingkan skill dan modal kecerdasan teori dibandingkan untuk beradaptasi. Artinya, suka atau tidak, karyawan atau pegawai harus mengikuti budaya atau kultur di instansi terkait.

Bekerja di Startup

Berbeda ketika kamu bekerja di perusahaan rintisan Tidak sedikit founder yang menanamkan kultur maupun kebiasaan khas yang membuat siapapun yang ingin bergabung harus bisa beradaptasi dengan budaya perusahaannya. Terlebih untuk startup yang notabenenya lebih kecil jika dibandingkan dengan perusahaan konvensional yang besar.

Nah, memiliki urusan dengan orang yang itu-itu saja membuat setiap individu di perusahaan startup memiliki kultur atau budaya tertentu dalam menjalankan pekerjaannya. Itu sebabnya ketika terdapat anggota baru, mereka menginginkan seseorang yang bisa menyesuaikan diri sekaligus bisa berkontribusi pada budaya yang sudah ada. 

Dengan kata lain, jika kamu memiliki keunggulan dalam hal kemudahan beradaptasi, kamu bisa membawa perubahan baik yang bisa jadi dapat berupa budaya baru tanpa harus menutup diri dengan kebiasaan yang ada sebelumnya.

Punya Semangat Bekerja

Ciri yang kedua yang harus kamu punya ketika hendak bekerja di startup adalah memiliki semangat kerja. Greget atau semangat dalam bekerja inilah yang harus kamu punya ketika ingin direkrut oleh sebuah perusahaan startup.

Oleh sebab itu, untuk kamu yang kurang menyukai budaya pulang kerja lewat dari jam 5 sore lengkap dengan kebiasaan meeting di hari minggu, maka kemungkinan besar kamu kurang cocok untuk bekerja di sebuah perusahaan startup.

Berbeda ketika kamu memiliki semangat yang besar untuk menjalankan setiap pekerjaan yang ada. Mulai dari semangat lembur, semangat meeting, semangat mengerjakan tugas diluar deskripsi kerja. Ini menandakan bahwa kamu memiliki jiwa-jiwa yang cocok untuk menjalankan bisnis di perusahaan startup.

Memiliki Keinginan Kuat untuk Terus Belajar

Ciri yang ketiga yang harus Anda miliki ketika ingin bekerja di startup adalah memiliki keinginan kuat untuk terus belajar. Pasalnya, seseorang atau lulusan yang tidak menutup diri dengan adanya perubahan menjadi kandidat incaran sebuah perusahaan startup pada umumnya. 

Kenapa demikian? Salah satu alasan kuat yang membuat perusahaan startup melakukan perekrutan untuk kriteria satu ini karena terdapat kondisi dimana diketahui bahwa startup tidak bisa dijamin umurnya.

Oleh sebab itu, kondisi seseorang yang memiliki keinginan kuat untuk terus belajar termasuk kamu, bisa membantu startup dalam menghadapi persaingan pasar. Yakni dengan mengubah workflow atau dengan melakukan efisiensi dalam bekerja. 

Jadi, jika kamu belum siap belajar hal baru dan menerima banyak informasi, bisa dikatakan akan sulit untuk bisa bekerja optimal di perusahaan startup.

Memiliki Segudang Ide Brilian

Jika bekerja di startup, membuat kamu akan memiliki banyak kesempatan untuk menuangkan banyak ide luar biasa demi kepentingan perusahaan. Ide yang bisa kamu kembangkan adalah ide yang jarang terbayangkan oleh orang-orang pada umumnya. 

Kenapa kamu perlu melakukan ini? Sebab perusahaan startup umumnya akan mencari orang-orang yang mampu berfikir kritis dan berani dengan pemikiran baru.

Sementara, untuk orang-orang yang memiliki pola pikir kritis maupun ide brilian di benaknya, tidak melulu memiliki IPK tinggi sebagaimana yang disyaratkan pada perusahaan konvensional. Startup tidak akan menjadikan poin di ijazahmu sebagai media validasi kemampuan dalam berfikir.

Ketika kamu berada di tahap wawancara, kamu bisa menunjukkannya melalui penjelasan critical thinking dan eksekusi melalui berbagai macam pengalaman yang kamu miliki. Tinggal selanjutnya kamu deliver atau salurkan melalui penyampaian yang tepat saat wawancara berlangsung.

Rendah Hati

Kamu tidak perlu terlalu show off dengan latar belakang yang mungkin dianggap sebagai poin plus di mata reviewer. Pasalnya, ada kalanya ketika kamu bekerja akan membuat sebuah kesalahan yang bisa membuat pihak-pihak di startup kecewa ketika memiliki ekspektasi tinggi atau lebih terhadap kinerjamu.

Untuk itu, solusi yang bisa kamu lakukan adalah dengan bersikap rendah hati sehingga memudahkan kamu untuk bergabung dengan perusahaan startup. Apalagi, nantinya kamu dianggap sebagai anggota yang mudah diberi masukan maupun arahan ketika bekerja di startup. Berbeda dengan orang yang terlalu menonjolkan karakternya yang justru bisa jadi boomerang saat bekerja di startup karena dianggap sulit untuk diberi masukan atau saran dari tim perusahaan maupun dari atasan.

Passionate atau Sesuai Keahlian yang Kamu Kuasai dan Sukai

Selain semangat atau greget dalam bekerja, menjalankan tugas di perusahaan startup juga akan maksimal jika dijalankan dengan passionate. Kamu bisa menyampaikan di CV atau saat wawancara terkait keahlian yang kamu miliki. Ketika dianggap sesuai atau relate dengan yang dicari oleh pihak perusahaan, besar kemungkinan kamu akan diterima.

Mengingat para founder startup adalah orang-orang yang sukses dalam merealisasikan idenya, maka ketika wawancara kamu bisa dengan percaya diri dalam menunjukkan passionmu untuk bergabung. 

Cara yang bisa kamu sampaikan adalah tunjukkan ketertarikanmu pada produk yang dikeluarkan atau tertarik saat founder membicarakan perusahaannya di sebuah event. Namun, pastikan jika kamu memang benar-benar tertarik atau passionate dengan perusahaan startup yang diincar.

Memiliki Skill Bahasa Inggris

Tahukah kamu, memiliki skill bahasa Inggris menjadi poin plus lainnya yang perlu dimiliki ketika kamu ingin bekerja di startup. Sebagaimana yang diketahui, bahwa di era globalisasi seperti sekarang ini memiliki kemampuan dalam berbahasa Inggris bukan hanya ide atau rencana saja. Tetapi memang sudah diharuskan untuk dikuasai termasuk untuk kamu yang ingin bekerja di perusahaan startup.

Kursus Bahasa Inggris di Fun English untuk Menjadi Modal Bekerja di Startup

Kamu bisa mengikuti kursus bahasa Inggris di tempat kursus profesional yang terpercaya. Jika kamu bingung, kamu bisa langsung mendaftarkan diri di tempat kami, Fun English Course. Kami hadir sebagai solusi kursus bahasa Inggris yang kamu butuhkan khususnya ketika kamu ingin terjun di dunia kerja. Tunggu apalagi, daftar sekarang bersama kami di Fun English Course.

Tidak hanya membantumu untuk mempersiapkan diri ketika hendak bekerja di startup saja. Bersama kami, Fun English Course, kamu bisa memanfaatkan keahlian dalam berbahasa Inggris untuk berbagai macam kepentingan.

Book Now

Rate this post
Chat kami
Yuk, segera daftar!