Berkuliah di universitas luar negeri dengan segala fasilitas pendidikan yang maju menjadi impian banyak orang. Tapi untuk bisa berkuliah di universitas luar negeri tentu tidak mudah. Ada banyak berkas dan persyaratan yang harus dipenuhi dan proses seleksi yang panjang.
Salah satu persyaratan yang harus dipenuhi sebelum mendaftar di perguruan tinggi atau universitas luar negeri adalah hasil nilai tes IELTS ataupun TOEFL. Nah apa saja perbedaan dari dua tes tersebut? Apakah IELTS lebih sulit dari TOEFL? Temukan jawabannya di artikel ini.
Perbedaan IELTS dan TOEFL
Seperti yang sudah diketahui, ada dua jenis tes Bahasa Inggris yang sering digunakan untuk mendaftar ke universitas di luar negeri, yaitu IELTS dan TOEFL. Dua jenis tes tersebut sama-sama memberikan soal yang terbagi dalam 4 bagian, yaitu reading, listening, writing dan speaking.
Tapi meskipun sama-sama tes Bahasa Inggris, ada beberapa hal yang membedakan IELTS dan TOEFL. Perbedaan mendasar dari IELTS dan TOEFL adalah aksen Bahasa Inggris yang digunakan. Tes IELTS menggunakan British English, sementara tes TOEFL menggunakan aksen American English.
English Language Test for Study atau IELTS adalah tes Bahasa Inggris yang hasilnya diakui oleh sebagian besar wilayah Eropa. Karena itulah tes IELTS menggunakan aksen British English.
Pada umumnya hasil tes IELTS digunakan untuk mendaftar di institusi pendidikan di wilayah Australia, Inggris, Irlandia, Selandia Baru dan hampir seluruh wilayah Eropa.
Beberapa institusi pendidikan di wilayah Amerika Serikat ada juga yang menerima tes IELTS sebagai persyaratan mendaftar kuliah atau keperluan lainnya.
Kamu bisa ikut tes IELTS secara offline (paper-based IELTS) maupun online (IELTS Online) dengan mendaftar di institusi atau lembaga yang menyediakan tes IELTS. Biaya yang harus kamu bayar untuk mengikuti tes IELTS adalah sekitar US$215.
Sedangkan Test of English as a Foreign Language atau TOEFL adalah tes Bahasa Inggris yang hasilnya diakui oleh lebih dari 150 negara termasuk Amerika Serikat. Biasanya hasil tes TOEFL digunakan untuk mendaftar ke institusi pendidikan maupun institusi lainnya di wilayah AS dan negara-negara lainnya.
Saat ini tes TOEFL hanya tersedia secara online. Kamu bisa mendaftar di institusi pendidikan ataupun lembaga penyedia tes TOEFL dengan membayar sekitar US$205.
Apakah IELTS Lebih Sulit dari TOEFL?
Jika kamu berencana akan mendaftar di kampus luar negeri, sudah pasti harus memiliki hasil tes Bahasa Inggris. Baik IELTS maupun TOEFL, kamu harus memiliki sertifikat hasil tes untuk bisa mendaftar di kampus luar negeri.
Nah, sebelum mengikuti tes, tidak jarang kamu bertanya-tanya manakah yang lebih mudah, apakah IELTS lebih sulit dari TOEFL? Karena sebelum mengikuti tes, kamu pasti belajar materi dan latihan soal agar bisa mencapai score target.
Sebenarnya jawaban mana yang lebih sulit dari kedua jenis tes tersebut adalah relatif. Karena ada perbedaan dari tes IELTS dengan TOEFL yang membuat keduanya memiliki tingkat kesulitan yang hampir sama.
Tes IELTS berlangsung selama 2 jam 45 menit. Selama waktu tes, kamu akan mengerjakan soal pilihan ganda dan uraian untuk reading, writing dan listening, serta tes speaking berbicara langsung dengan penguji.
Berbeda dengan tes TOEFL yang pada umumnya berlangsung lebih dari 3 jam. Ada soal pilihan ganda untuk bagian reading dan listening, soal uraian untuk writing, serta tes speaking dengan berbicara di depan komputer yang nantinya akan dinilai oleh penguji.
Untuk bisa menjawab soal-soal tes IELTS maupun TOEFL membutuhkan persiapan fisik dan mental. Kamu bisa belajar materi dan latihan soal secara mandiri maupun berkelompok. Persiapan ini bisa kamu lakukan setidaknya beberapa bulan sebelum ikut tes.
Kalau kamu merasa perlu belajar dengan bimbingan tutor, gabung saja di Fun English Course. Kami punya program Test Preparation yang dikhususkan untuk peserta yang akan ikut tes IELTS atau TOEFL.
Di program ini kamu juga akan tahu apakah IELTS lebih sulit dari TOEFL. Kami akan membagikan tips-tips agar kamu bisa lolos tes Bahasa Inggris dengan mendapatkan skor tinggi.